Wednesday, 22 November 2017

Moral Indonesia Jaman Now

Hai.
Beberapa waktu belakangan ini entah kenapa banyak berita yang bikin geleng-geleng kepala, mulai dari kasus penggrebekan terhadap sepasang kekasih yang diduga mesum, muda-mudi yang mencekoki hewan dengan miras di Taman Safari, sampai drama Bapak Setya Novanto yang membuat tiang listrik jadi terkenal. Semua itu terjadi bahkan di minggu yang sama.


Heran aja, kenapa Indonesia begini? Ga hanya anak muda, orang tua bahkan petinggi negaranya. Jadi jangan hanya menyalahkan kids jaman now yang katanya kebanyakan makan micin. Oke lah anggap aja mereka ini oknum, ga semua orang Indonesia seperti itu.


Sebenernya kasus-kasus seperti di atas bisa dihindari supaya tidak terjadi. Kasus pertama, kalau memang mereka mesum, cukup ketua RT dan beberapa warga mengingatkan dan menindak secara bijak, bukannya main hakim sendiri dan menelanjangi mereka. Sudah dewasa tapi ga berpikir dewasa. Jadi sebenernya yang ga bermoral, si pelaku mesum atau yang menelanjangi? Memberi efek jera bukan gitu caranya. Uudah bukan jamannya. Indonesia punya aturan hukum, ikuti aja prosesnya.

Kasus kedua. Wah kalau ini agak susah sih, karena kembali lagi ke proses mendidik dari kecil, baik  dari keluarga atau lingkungan dan perkembangan teknologi. Tapi kita ga bisa menyalahkan teknologi karena memang seharusnya diri kita sendiri yang bisa memfilter baik - buruknya. Si pelaku bilang melakukan itu cuma iseng aja. What? Iseng macam apa itu?

Kasus ketiga. Ini sih kembali lagi ke sifat manusia yang ga pernah puas dan akhirnya melakukan korupsi. Kalau ga korupsi kan ga perlu takut dan banyak alasan untuk menghindar dari proses hukum, dong. Tenang, Tuhan itu tidak tidur.


Generally, dari ketiga kasus di atas semuanya bermuara pada MORAL. Karena orang yang bermoral ga akan melakukan itu. Tapi aku percaya masih banyak juga orang-orang yang masih punya moral, berprestasi dan berpengaruh positif buat Indonesia. Semoga mereka dapat terus bertahan di jalan yang benar dan membawa Indonesia menjadi lebih baik.
Aamiin.

No comments:

Post a Comment