Thursday, 31 August 2017

Hijab dan Perilaku Kita

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hai.
Kalian pasti pernah denger kan,

"Hijab dan akhlak adalah dua hal yang berbeda."

Ya, memang benar.
Berhijab itu kewajiban, sedangkan berdasarkan KBBI, akhlak adalah budi pekerti, kelakuan, di mana akhlak ini merupakan cerminan pendidikan (moral) dan lingkungan.

Keduanya memang sudah jelas bebeda, tapi memiliki korelasi.
Memang, kita ga bisa nge-judge wanita berhijab untuk harus berperilaku baik. Tapi jangan lantas dijadikan pembelaan oleh para wanita berhijab ini untuk dapat berperilaku buruk. Malah, dengan berhijab harusnya bisa membuat kita semakin baik, malu untuk berbuat buruk.

Jadi jangan marah kalau ada yang mengingatkan kita ketika kita salah, dan yang mengingatkan juga harus dengan cara yang baik, jangan serta merta menyangkutpautkan perilakunya dengan hijab, apalagi dengan agama.

Di sini aku ga mau mencoba menggurui atau apalah, aku mau share aja pengalamanku berhijab.



- Aku dan Hijab -
Alhamdulillah mulai tahun 2012 aku sudah berhijab. Awalnya sih karena mayoritas cewek di kampusku berhijab, dan ada beberapa orang juga yang coba mengingatkan aku untuk berhijab. Aku ngerasa risih aja gitu beda sendiri. Aku sempet mikir, yakin alasannya cuma karena itu? Aku berharap ada perasaan gimanaaa gitu, kayak orang-orang yang dapet hidayah. Tapi ternyata engga, lempeng-lempeng aja tuh. Hmmm.

Tapi tetep akhirnya aku berhijab. Aku mikir gini, hijab ini akan menjadi pengingat aku kalau mau melakukan sesuatu yang buruk. So, ga ada salahnya kan?

Dan semakin ke sini, aku makin nyaman berhijab (salah satunya karena aku ga perlu sisir rambut tiap hari, hahaha).

Godaan jelas ada. Ketika aku abis keramas, terus aku ngaca, "Wah rambutku bagus, ya", atau waktu lagi jalan-jalan di mal dan ga sengaja nemu dress lucu. Tapi alhamdulillah everything's under control. Rasa malu untuk lepas hijab lebih besar daripada keinginan untuk show off aurat.

Dan setelah memutuskan berhijab, ga bisa gitu-gitu aja kan? Perlahan-lahan mulai memperbaiki diri. Aku mulai pake hijab walau cuma beli gula di warung sebelah. Aku mulai mengurangi pake celana skinny (mumpung lagi musim celana gombor nih). Aku mulai pake kaos kaki ke manapun. Walau kadang kelupaan, paling ga kita udah mulai membiasakan diri. Dan ga lupa untuk memperdalam ilmu agama juga.

Jangan salah mengira dengan aku yang berpenampilan lebih tertutup ini, aku udah termasuk dalam golongan orang alim. Aku kadang masih suka menunda-nunda shalat karena capek. Aku juga kadang masih kecolongan shalat Subuh karena kesiangan. Kadang juga masih ga khusyu' shalatnya. Dan aku ngerasa salah banget, sedih banget. Kenapa rasanya begitu sulit. Itulah godaan.

Tapi gimanapun juga, shalat itu wajib hukumnya. Seburuk apapun kita, harus dijalani dan perlahan-lahan diperbaiki. Dibiasakan dulu walau masih suka mepet-mepet akhir waktu shalat. Kalau sudah terbiasa, mulai mencoba shalat tepat waktu dan perbanyak doa-doa. Kayak ceramah yang pernah aku denger (entah di mana aku lupa), pertama-tama karena kewajiban, lalu jadi kebiasaan kemudian jadi kebutuhan. CMIIW.


Surround yourself with good people.
Dalam sebuah hadis, Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan, “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Hadis di atas bukannya menganjurkan untuk pilih-pilih teman. Tapi dengan berteman dengan orang-orang baik, maka kita juga akan ikut dalam kebaikan. Kita tetap boleh berteman dengan siapapun, baik dengan siapapun, tapi kita harus pandai memilah-milah supaya ga ikut jadi buruk. Atau malah kita bisa membawa mereka ke jalan yang benar.

Semoga Allah senantiasa memberi kesempatan kita untuk terus berbenah diri.
Aamiin.

No comments:

Post a Comment